Ada mitos yang beredar di masyarakat, terutama jawa, bahwa orang yang berwajah mirip adalah jodoh. Ada yang bilang kemiripan ini biasanya terjadi pada suami istri atau pun orang yang menjalin kasih. Belum ada pembuktian tentang ini sih, tapi kepercayaan ini masih beredar di masyarakat sampai saat ini.
Ada kisah tentang ini yang kualami berkaitan dengan mitos ini. Pada akhir tahun 2004 seorang teman mengenalkan aku pada seorang cowok. Katakanlah namanya Buya. Pada perkenalan pertama kami berdua, temanku dengan heran mengatakan bahwa wajah kami mirip. Waktu itu aku hanya berpikir dia mungkin karena semangatnya menjodohkan kami sampai mengatakan wajah kami mirip. Kami akhirnya menjalin hubungan khusus, semakin sering kami muncul berdua semakin sering pula teman-teman kami mengatakan wajah kami mirip. Dan yang lebih lucu lagi pada saat dia mengantarku medical chek up di sebuah rumah sakit, pegawai kantor yang kulamar mengira dia adalah kakakku karena wajah kami mirip. Sering kami mematut diri berdua sekedar mencari kemiripan karakteristik wajah kami. Ada yang bilang tulang pipi kami mirip (mungkin karena wajah kami sama-sama cenderung bulat), ada yang senyum dan tawa kami mirip, ada yang bilang mata kami mirip (bo'ong banget deh, matanya belo dan mataku cenderung kecil), ada juga yang bilang alis mata kami mirip (sama-sama semrawut dan lebar hehehe..). Kami tidak tidak pernah menemukan jawaban akan kesamaan yang ada pada wajah kami.
Namun kemiripan wajah kami tidak lantas diikuti dengan kemiripan sifat. Kami cenderung berkebalikan untuk soal yang ini. Dia adalah orang yang santai, sangat mementingkan teman, cenderung ingin selalu eksis di setiap komunitas yang dia masuki. Sementara aku cenderung serius, teman memang penting buatku tapi aku tidak mau berlebihan memperlakukan mereka...biasa saja.., dan mungkin dia dan teman yang lain tak kan percaya..aku orang yang tidak mau menarik perhatian orang. Perbedaan karakter ini menimbulkan gesekan-gesekan diantara kami. Kadang bisa di selesaikan dengan mudah dan kadang emosi sampai ubun-ubun.
Kembali ke mitos, walau pun wajah kami mirip tapi ternyata bukan jaminan kami adalah jodoh. Ya kami jodoh, tapi hanya 3 tahun. Setelah itu kami berpisah karena wajah mirip tapi karakter berbeda. Mungkin perbedaan itu untuk mewarnai hubungan ini tapi tidak pada kami, perbedaan ini dijadikan alasan untuk mengakhiri hubungan ini dan memilih mencari karakter yang mirip atau pun sama.
Ada kisah tentang ini yang kualami berkaitan dengan mitos ini. Pada akhir tahun 2004 seorang teman mengenalkan aku pada seorang cowok. Katakanlah namanya Buya. Pada perkenalan pertama kami berdua, temanku dengan heran mengatakan bahwa wajah kami mirip. Waktu itu aku hanya berpikir dia mungkin karena semangatnya menjodohkan kami sampai mengatakan wajah kami mirip. Kami akhirnya menjalin hubungan khusus, semakin sering kami muncul berdua semakin sering pula teman-teman kami mengatakan wajah kami mirip. Dan yang lebih lucu lagi pada saat dia mengantarku medical chek up di sebuah rumah sakit, pegawai kantor yang kulamar mengira dia adalah kakakku karena wajah kami mirip. Sering kami mematut diri berdua sekedar mencari kemiripan karakteristik wajah kami. Ada yang bilang tulang pipi kami mirip (mungkin karena wajah kami sama-sama cenderung bulat), ada yang senyum dan tawa kami mirip, ada yang bilang mata kami mirip (bo'ong banget deh, matanya belo dan mataku cenderung kecil), ada juga yang bilang alis mata kami mirip (sama-sama semrawut dan lebar hehehe..). Kami tidak tidak pernah menemukan jawaban akan kesamaan yang ada pada wajah kami.
Namun kemiripan wajah kami tidak lantas diikuti dengan kemiripan sifat. Kami cenderung berkebalikan untuk soal yang ini. Dia adalah orang yang santai, sangat mementingkan teman, cenderung ingin selalu eksis di setiap komunitas yang dia masuki. Sementara aku cenderung serius, teman memang penting buatku tapi aku tidak mau berlebihan memperlakukan mereka...biasa saja.., dan mungkin dia dan teman yang lain tak kan percaya..aku orang yang tidak mau menarik perhatian orang. Perbedaan karakter ini menimbulkan gesekan-gesekan diantara kami. Kadang bisa di selesaikan dengan mudah dan kadang emosi sampai ubun-ubun.
Kembali ke mitos, walau pun wajah kami mirip tapi ternyata bukan jaminan kami adalah jodoh. Ya kami jodoh, tapi hanya 3 tahun. Setelah itu kami berpisah karena wajah mirip tapi karakter berbeda. Mungkin perbedaan itu untuk mewarnai hubungan ini tapi tidak pada kami, perbedaan ini dijadikan alasan untuk mengakhiri hubungan ini dan memilih mencari karakter yang mirip atau pun sama.